Dukung Kemajuan Pendidikan, Putera Sampoerna Foundation Gelar Pesta POP
Sasar Lima SMP, Juga Bekerja Sama dengan Kemendikbudristek
SINGARAJA, jarrakposbali.com –Dalam rangka mendukung kemajuan pendidikan, Putera Sampoerna Foundation (PSF) melaksanakan Program Organisasi Penggerak (POP) di lima sekolah yang berada di dua provinsi.
Program ini sejatinya sudah berjalan kurang lebih dua tahun sejak bulan Oktober 2021 sampai Agustus 2023. Di Kabupaten Buleleng, SMPN 8 Singaraja menjadi sekolah binaan POP dari PSF. Sedangkan sekolah binaan lainnya, yakni SMPN 1 Kintamani dan SMPN 1 Payangan (Bali), serta SMPN 1 Tompobulu dan SMPN 4 Sungguminasa (Sulawesi Selatan).
POP juga merupakan program yang menitikberatkan pada literasi dan numerasi siswa melalui pembelajaran berbasis proyek serta pengembangan karakter siswa. Juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
Kabupaten Buleleng diberikan kehormatan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan serah terima program (handover) sekaligus sebagai Pesta Pelajar Program Organisasi Penggerak, yang bertempat di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Putera Sampoerna Foundation sudah berkomitmen sejak awal untuk membantu kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan melalui dana mandirinya, juga bekerja sama dengan Kemendikbudristek.
Program yang menyasar pelajar tingkat SMP ini diharapkan dapat berkelanjutan sesuai dengan filosofi tiga tangan milik Putera Sampoerna Foundation. Yakni satu tangan PSF, satu tangan stakeholder, dan satu tangan pemerintah.
Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan-perubahan pada siswi di sekolah yang menjadi sasaran POP, tak hanya dari segi pengetahuan tetapi juga dari segi kebiasaan belajar siswa.
Yang tentu dengan harapan besar dapat direplika menjadi model kolaborasi antar pihak swasta, pemerintah daerah, dan kementerian.
“Ini tidaklah mudah. Tapi ini saatnya kita mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini,” ungkap Senior Director Putera Sampoerna Foundation, Elan Merdy.
Gotong royong tonggak kemajuan pendidikan
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani; menjelaskan bahwa POP merupakan salah satu program prioritas yang dijalankannya.
Ia mengatakan bahwa upaya memajukan pendidikan di Indonesia tidak bisa berjalan sendiri, melainkan perlu juga dukungan dari pihak lain, salah satunya PSF. Menurutnya, pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang dilakukan secara gotong royong.
“Kami sangat berterimakasih kepada PSF yang sudah menyentuh beberapa daerah yang belum kami sentuh. Setelah kita lihat, dampak yang ditimbulkan dari POP khususnya dari PSF, ada perubahan literasi dan numerasi siswa,” ujarnya kepada awak media.
“Setelah diserahterimakan, tentu harapannya agar sekolah yang menjadi binaan dapat menyebarluaskan program lintas ini ke sekolah lain,” harap Nunuk Suyani.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Buleleng mengapresiasi program kolaborasi antara PSF dengan Kemendikbudristek, yang tentu menjadi tonggak awal kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Buleleng.
Dengan adanya program di bidang pendidikan ini, Buleleng akan memiliki satu lompatan besar bila sudah memperbaiki sumber daya manusianya.
“Ini akan kita jadikan momentum sebagai tonggak awal memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Buleleng di era disrupsi sekarang ini,” tegas Lihadnyana.
“Untuk itu saya berpesan kepada para pendidik untuk berpegang teguh pada pedoman yang ada demi mengsukseskan anak-anak didik kita kelak. Karena guru akan dianggap berhasil apabila anak didiknya lebih pintar dari gurunya,” imbuhnya. (fJr/JP)