Ini Cerita Mistis Dibalik Banjir Bandang Sungai Bilukpoh, Patung KB “Penjual Kopi” Tetap Berdiri Kokoh
JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Jembrana, Minggu (16/10/2022) malam lalu, ternyata menyisakan cerita misteri yang sulit dipecahkan dan sulit diterima akal sehat.
Dibalik peristiwa banjir bandang di sungai Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali itu, ada peristiwa aneh yang terjadi. Keanehan itu kini jadi pergunjingan warga sekitar.
Dimana saat bencana banjir bandang yang memporak-porandakan puluhan rumah warga, menghanyutkan hewan ternak dan merusak fasilitas umum lainnya serta satu jiwa melayang, ternyata keberadaan patung KB (Keluarga Berencana) yang berdiri diujung pojok selatan jembatan Bilukpoh, masih kokoh berdiri. Sedangkan payal jembatan hancur tersapu banjir.
Bukan hanya patung KB yang masih berdiri kokoh setelah diterjang banjir bandang maha dasyat, satu unit rumah milik warga juga napak berdiri kokoh tanpa mengalami kerusakan sedikitpun. Padahal patung KB dan rumah tersebut berdiri paling pinggir sungai. Sementara rumah-rumah warga di sampingnya hancur porak poranda.
“Ini aneh, tidak bisa diterima akal sehat. Hanya patung KB dan satu rumah itu saja yang masih berdiri kokoh. Lainnya hancur,” ujar Gusti Komang Putra, salah seorang warga setempat, Kamis (27/10/2022).
Sejumlah warga mengungkapkan, patung KB tersebut sudah tiga kali diterjang banjir bandang, namun tetap berdiri kokoh. Pertama tahun 1989, kemudian ditahun 2018 dan kali ini ditahun 2022 yang merupakan banjir bandang terparah.
Informasi yang berhasil dihimpun jarrakpos.com, patung KB tersebut dibuat kisaran tahun 1980-an. Jembatan kemudian ambruk tahun 2018 setelah diterjang banjir bandang, sementara patung KB masih tetap berdiri.
Patung KB menggambarkan keluarga kecil bahagia, cukup dengan dua anak, salah satu program unggulan era orde baru semasa Presiden Suharto.
Patung KB dibangun disisi selatan Jembatan Bilukpoh dari arah barat (arah Gilimanuk) menghadap ke timur ke Sungai Bilukpoh. Patung dibangun di atas pondasi setinggi 1 meter.
Sementara di sisi selatan patung KB atau disebelah barat Sungai Bilukpoh berdiri rumah-rumah warga dan rumah toko (ruko). Untuk bisa menuju ke jalan utama Denpasar-Gilimanuk, warga melintas melalui jalan di sisi barat Sungai Bilukpoh.
Gusti Komang Putra (47) ditemui di posko pengungsian di Balai Tempek 5 Kertasari Lingkungan Bilukpoh Kangin mengaku tidak tahu kapan pastinya patung KB dibuat. Namun menurutnya, saat dirinya masih SD, patung KB tersebut sudah ada.
Diakuinya, tiga kali kejadian banjir bandang Sungai Bilukpoh, patung KB masih tetap berdiri seperti semula, tidak roboh dan tidak bergeser sedikitpun.
Dia juga menuturkan, pernah ada kejadian lucu dan aneh terkait keberadaan patung KB tersebut dan dialami pengendara sepeda motor saat malam hari.
Pengendara sepeda motor itu datang dari arah Denpasar. Malam itu ia sempat berhenti di utara jalan untuk makan dan minum kopi. Penjualnya suami istri dengan mengajak dua anak. Usai minum kopi, pengendara itupun kemudian melanjutkan perjalanan ke Gilimanuk.
Namun saat kembali ke Denpasar sore hari, pengendara tersebut bermaksud mampir lagi membeli kopi, namun dia kebingungan karena tidak satu pun ia melihat ada pedagang berjualan diareal tersebut karena memang di tempat tersebut dari dulu tidak pernah ada yang berjualan.
Dengan kejadian itu, warga sekitar meyakini bahwa patung KB tersebut ada penunggu gaibnya, dan pada hari-hari tertentu menampakan diri berjualan kopi dan makanan, namun hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya. Karena itulah patung KB tersebut tetap berdiri kokoh meskipun sudah tiga kali diterjang banjir bandang.(ded)