Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Nenek Saodah Tewas Dipukul karena Pelaku Ingin Rebut Makanan

JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Peristiwa menggegerkan terjadi di Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (14/6/2024).
Saodah, seorang nenek tewas terbunuh di rumahnya dengan kondisi mengenaskan. Korban diduga dibunuh oleh pelaku dengan cara dipukul menggunakan benda tumpul.
Dalam waktu singkat polisi dari Polsek Pekutatan dan Polres Jembrana yang melakukan pengejaran berhasil menangkap pelaku pembunuhan tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, terduga pelaku pembunuhan nenek Saodah tersebut bernama Agus Fendi, seorang pria yang diduga mengalami keterbelakangan mental.
Penangkapan terduga pelaku pembunuhan tersebut sekaligus menepis isu yang beredar di media sosial, yang mengatakan pelaku oleh begal yang mengincar harta korban.
Menurut keterangan NS, salah seorang tetangga korban, peristiwa tersebut terjadi pada siang hari saat rumah korban dalam keadaan sepi. Pelaku masuk rumah korban bermasud mencuri, namun dipergoki korban.
“Pelaku panik, kemudian memukul korban dengan benda tumpul hingga tewas,” ujar NS, Sabtu (15/6/2024).
Korban baru ditemukan keluarganya dalam keadaan tewas saat menjelang maghrib. Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Pekutatan.
Atas laporan tersebut, aparat kepolisian kemudian melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku. Dalam waktu kurang dari tiga jam akhirnya pelaku Agus Fendi berhasil ditangkap. Terduga pelaku ternyata satu kampung dengan korban.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Sang Ketut Arya Pinatih dikonfirmasi Sabtu 15 Juni 2024 melalui telpon membenarkan peristiwa tersebut. Dia juga membenarkan terduga pelaku pembunuhan telah diamankan.
“Ya benar, tadi malam pelaku sudah kita amankan dan saat ini masih diperiksa secara itensif,” terangnya.
Terkait motif pelaku melakukan penganiayaan berat hingga korban meninggal dunia, AKP Arya Pinatih menjelaskan, dari pemeriksaan awal terungkap motif pelaku adalah masalah ekonomi.
Menurut AKO Arya Pinatih, pelaku melihat korban membawa makanan. Pelaku berusaha merampas makanan korban, namun korban berusaha mempertahankannya. Korban kemudian dipukul pelaku dengan menggunakan benda tumpul.
“Jadi saya tegaskan disini, peristiwa tersebut bukan kasus pembegalan. Melainkan hanya motif ekonomi,” tutupnya.(ded)