Denpasar, Jarrakposbali. Com | Peristiwa jatuhnya pesawat Helicopter beberapa waktu lalu di Saluban, Pecatu dan disusul lagi satu unit lagi baling-balingnya melilit tali layang-layang di dekat GWK membuat semakin marak menjadi sorotan di masyarakat mengenai layang-layang.
Berbagai pendapat mengalir di medsos maupun dalam obrolan dunia nyata.Kebanyakan yang menyarankan agar pesawat tidak terbang rendah dan pelarangan main layang-layang hanya di zone yang sudah ditetapkan dari dulu, yaitu di dekat airport.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini hasil rangkuman pendapat beberapa warga:
” Layang-layang atau kalau di Bali disebut layangan adalah tradisi yang sudah mendarah- daging. Bahkan konon ada kaitannya dengan cerita Rare Anggon dalam Lontar Kusuma Dewa.Jadi, tradisi melayangkan wajib kita lestarikan. Mengenai adanya kasus pesawat kena tali layangan itu kan masalah pengaturan jalur. Jangan baru ada kejadian seperti itu lalu pemerintah melarang main layangan, “ujar Nyoman S.,seorang penua dari Abiansemal yang enggan di tulis nama lengkapnya.
Tidak jauh berbeda dengan pendapat Wayan Arsa, seorang pencinta layang-layang. “Secara umum kita di Bali jangan sampai ada larangan menaikkan layangan. Yang penting tidak saling merugikan. Justru layanga di Bali wajib kita lestarikan dan dijadikan aset wisata budaya. Dengan digelarnya event lomba layang-layang, wisatawan akan makin tertarik berkunjung ke Bali, “terang Arsa yang sering menonton lomba layang-layang meskipun dia belum pernah ikut lomba.
Sementara menurut seorang Jro Mangku Sudarsa asal kesiman,main layang-layang itu jangan dilarang.
” Permainan layang-layang merupakan budaya Bali dan ada unsur filosofisnya dalam upacara Hindu. Layangan, pindekan ( baling- baling kayu) dan sunari termasuk unsur-unsur yadnya dalam upacara tertentu, misalnya saat ada upacara Padudusan di Pura.Itu menjadi pelengkap permainan Siwa Rare Angin dalam manifestasi Dewa Siwa sebagai pengembala.Itu harus ada. Jadi, kita berharap jangan sampai Pemerintah Bali melarang permainan layang-layang, ” minta Jro Mangku yang juga masih aktif kerja di hotel.
Saat diminta pendapatnya mengenai kejadian helicopter waktu lalu, dia menjelaskan bahwa itu kemungkinan ada sedikit missed.
” Mungkin itu ada sedikit missed. Katanya itu sudah ada jalur khusus untuk pesawat kan? Kan sudah ditentukan sejak dulu di kawasan bandara tidak boleh menaikkan layangan. Ya, kalau itu dilanggar, ya salah. Jangan dirembetkan lagi pelarangan ke wilayah lain. Pemerintah Bali pasti ngerti itu.Dulu juga pernah ada sorotan, bahwa layangan besar yang diusung ke lokasi lomba menggangu lalu lintas. Nah, sekarang sudah dibikin kock down.Amankan? Mari kita ama- sama saling mencari solusi tiap ada masalah, jangan langsung memvonis. Mari kita dukung kreatifitas Seni Layang-Layang anak muda. Ketimbang mereka kecanduan game, judi online,bahkan narkoba,” pintanya.( Bratayasa/red)
