Makna Ngelawang Dalam Tradisi Hindu Bali
I Made Kasta : Warisan budaya leluhur yang sarat akan tatwa dan ajaran budi pakerti

KLUNGKUNG, jarrakposbali.com | Perayaan hari raya Galungan yang jatuh pada Rabu 25 September 2024, membuat berkah dan tempat untuk menyalurkan kreativitas untuk anak-anak muda yang termasuk ke dalam katagori Generasi Z.
Menurut keterangan tokoh masyarakat Desa Akah Klungkung I Made Kasta, tradisi ngelawang merupakan warisan budaya leluhur yang didalamnya terselip sebuah tatwa yang dikemas didalam sajian tari barong,”ujarnya, Selasa (23/9/2024).
Dijelaskanya juga bahwa ngelawang adalah sebuah tradisi ritual dalam budaya Bali yang biasanya dilakukan pada saat perayaan Galungan, salah satu hari raya besar umat Hindu di Bali.
“Ngelawang sering kali melibatkan Tari Barong, yaitu tarian sakral yang menampilkan sosok Barong, “bebernya.
“Tradisi ini dipercaya untuk menyucikan desa dan mengusir kekuatan negatif,”jelasnya.
Tatwa atau makna dari “Ngelawang Tari Barong “ pada Hari Raya Galungan adalah untuk mengembalikan keseimbangan dan harmoni di alam semesta.
Ngelawang ini juga diartikan sebagai simbol perlindungan dari kekuatan spiritual yang baik melawan kejahatan yang dilambangkan oleh Rangda, musuh utama Barong dalam mitologi Bali.
Pada Hari Raya Galungan, Ngelawang tidak hanya sebagai tontonan, tetapi lebih kepada sebuah upacara yang penuh makna spiritual.
Tari Barong akan mengunjungi rumah-rumah dan pura-pura di desa-desa, memberikan berkah dan mengusir roh-roh jahat yang mungkin mengganggu kesejahteraan masyarakat.
“Melalui Ngelawang, umat Hindu di Bali juga diingatkan akan pentingnya “dharma”(kebenaran) dan kemenangan kebaikan atas keburukan, yang menjadi inti dari perayaan Galungan itu sendiri,”pungkas mantan Wakil Bupati Klungkung 2 periode ini. (jpbali).
Editor : Putu Gede Sudiatmika.