Mangku Pastika Pastikan Orang Bali Tidak Jadi Penonton Saat Bandara Bali Utara Terealisasi
GIANYAR- Jarrakposbali.com | Made Mangku Pastika selaku Mantan Gubernur Bali dua periode 2008-2018 menyatakan, bahwa pembangunan Bandara Internasional Bali Utara ini seperti mimpi yang akhirnya bisa terwujud.
Terlebih lagi, Presiden Prabowo Subianto juga sudah memberikan sinyal positif bakal dibangun bandara tersebut, yang segera terealisasi.
“Dulu ini mimpi untuk punya bandara di Buleleng. Sejak saya jadi Kapolda di Bali, saya melihat apa yang akan terjadi di Bali jika pusat hanya di Bali Selatan. Bukan karena saya orang Buleleng, tapi ini akan membawa masalah besar ke depan. Bali pulaunya kecil, harus ada penyeimbangan anatara Bali Utara dan Bali Selatan, hanya dengan infrastruktur,” kata Mangku Pastika, saat diwawancarai awak media di Puri Ageng Blahbatuh Gianyar, Jumat, 15 November 2024.
Sebelumnya, saat masih menjabat sebagai Gubernur Bali, Mangku Pastika menyebutkan, sudah dilakukan studi khusus oleh ahli dari India tentang lokasi pembangunan bandara tersebut.
“Setelah itu, akhirnya ditetapkan Kubutambahan Buleleng menjadi lokasi yang tepat,” terangnya.
Tak hanya itu, juga ditegaskan, bahwa orang Bali tidak akan menjadi penonton, jika pembangunan Bandara sudah terealisasi.
Mengingat, pariwisata Bali diperuntukan untuk orang Bali, bukan untuk orang lain atau juga untuk investor, sehingga orang Bali perlu dipersiapkan menjadi pelaku dan penikmat utama dari pembangunan Bandara.
“Ada yang bilang orang Bali akan jadi penonton. Kata siapa? Mari kita persiapkan orangnya mulai hari ini. Jangan bengong. Kalau bengong, ya akan jadi penonton. Saya yakin kita orang Bali pintar-pintar dan kita terkenal jujur. Masa kita tidak bisa mengelola itu,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Paiketan Puri Sejebag Bali Ida Dalem Semara Putra menyatakan
jika nanti jadi dibangun, Bandara Bali Utara bakal menggunakan fasilitas dan teknologi canggih.
“Dari awal, para penglingsir Puri sejebag Bali sudah mengusulkan agar PT Bandara Internasional Bali Utara Panji Sakti membangun bandara itu tanpa merusak atau mempengaruhi sejumlah situs keramat dan bersejarah yang sudah ada,” ungkapnya.
Bahkan, pembangunan Bandara juga tidak akan menggusur pemukiman penduduk, lantaran bandara itu akan dibangun diatas laut.
“Operasional bandara juga akan menggunakan teknolgi tercanggih dan belum ada di Indonesia, sehingga kami sangat senang, karena Bali akan memulai mengenalkan teknologi tercanggih. Kami berharap pembangunan bandara Bali Utara tidak akan mengganggu kelestarian adat dan budaya,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan engelingsir Puri Ageng Blahbatuh Anak Agung Kakarsana, yang mengatakan, bahwa pembangunan bandara diatas laut ini, nantinya juga akan menguntungkan para nelayan di Bali dan se-Nusantara, lantaran nantinya bandara diatas laut ini juga bisa menjadi pusat transaksi hasil laut.
“Kita juga bisa terkoneksi dengan seluruh nelayan tidak hanya di Bali tapi seluruh Nusantara. Sea land akan menjemput hasil laut kita seluruh tanah air.
Selain itu, bandara di atas laut itu juga akan menyediakan sejumlah fasilitas memukau, yang nantinya akan dibangun juga fasilitas terminal hingga restoran di bawah laut, sehingga para pengguna bandara juga bisa mendapatkan pengalaman yang mengesankan.
“Jadi, airport ini juga akan dibangun sebagai bis perdagangan laut Nusantara. Kita akan buat domestik cargo untuk menampung hasil laut, kita akan buat service packingnya, sehingga jauh lebih efisien,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur PT. Bandara Internasional Bali Utara Panji Sakti, Irwan Erwanto menegaskan pembangunan Bandara Bali Utara ini bukan lagi sekadar wacana.
“Ini adalah sebuah keniscayaan, meski sebelumnya hanya menjadi obyek wacana saja selama kurang lebih 9 tahun berlalu. Kami juga sudah melakukan sejumlah kajian, termasuk AMDAL,” terangnya.
Bahkan, pembangunan bandara ini juga telah melibatkan salah satu perusahaan dari China yang menginvestasikan dananya senilai USD 3 Milyar atau setara dengan Rp 50 Trilyun.
“PT BIBU Panji Sakti secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan ChangYe Construction Group di Kantor KBRI Beijing, pada 8 November 2024.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan tiga Universitas ternama di Bali, untuk mempersiapkan tenaga kerja kedepannya.
“Kami mempersiapkan kursus-kursus. Jadi tidak ada warga Bali yang tak dapat pekerjaan. Jadi, kami sudah studi, AMDAL sudah selesai, semuanya sudah selesai,” pungkasnya. (Red/ace).