Denpasar

Membangun Masa Depan Transportasi Bali, Tantangan dan Harapan dari Trans Metro Dewata

Meski Dihadapkan dengan Kritik, Trans Metro Dewata Tetap Berupaya Mengurangi Kemacetan dan Polusi

jarrakposbali.com,DENPASAR – Bali, dikenal dengan keindahan alam dan budayanya, kini menghadapi tantangan besar dalam hal transportasi. Macet di sejumlah titik utama kerap menggerutu, sementara solusi yang ditawarkan, seperti pembangunan jalan layang, masih menjadi perdebatan.

Di tengah ketidakpastian itu, Trans Metro Dewata hadir sebagai langkah strategis untuk memperbaiki sistem transportasi umum, meski tak lepas dari kritik. Beberapa netizen bahkan menyarankan untuk menghentikan operasional bus Trans Metro Dewata, dengan alasan sepinya penumpang dan polusi yang semakin bertambah.

Namun, membangun sistem transportasi publik bukanlah pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan tekad yang kuat, semangat yang tinggi, dan modal yang besar. Pemerintah Bali terus berupaya agar Trans Metro Dewata dapat menjadi solusi yang berkelanjutan bagi warga dan wisatawan.

Wisnu Arimbawa, seorang praktisi pariwisata Bali, mengapresiasi langkah Pemerintah Bali dalam mengembalikan operasional Trans Metro Dewata. “Terima kasih kepada Bapak Wayan Koster yang telah mengambil langkah besar ini. Mengembalikan operasional Trans Metro Dewata adalah wujud nyata dari upaya membangun sistem transportasi publik di Bali, meskipun tantangannya sangat besar,” ujarnya, Sabtu (26/4/2025).

Namun, ia juga menyampaikan beberapa usulan terkait pengelolaan bus Trans Metro Dewata. “Pengelolaannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, bahkan bisa merugi, terlebih dengan jumlah penumpang yang masih minim,” tambah Wisnu, yang berharap solusi lebih lanjut dapat ditemukan untuk memperbaiki layanan ini.

Wisnu Arimbawa juga menekankan pentingnya perbaikan tata kelola Trans Metro Dewata. “Untuk itu, saya berharap tata kelolanya diperbaiki dan dipimpin oleh seseorang yang tidak hanya menjalankan bus ini ‘as usual’. Diperlukan seorang pemimpin yang mampu membuat terobosan, inovasi, dan kreatifitas yang dapat menarik lebih banyak pengguna, terutama dari kalangan milenial dan generasi Z,” ungkap Wisnu.

Ia juga mengusulkan untuk memperluas jangkauan operasional dengan menggandeng pihak ketiga, sektor swasta, atau industri dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

“Salah satunya adalah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga atau swasta dengan semangat mutual partnership, sehingga Trans Metro Dewata bisa menjadi pilihan transportasi yang lebih menarik bagi semua kalangan,” terangnya.

Dimana, Trans Metro Dewata semakin asyik! Bagi penumpang generasi milenial dan Gen Z, cukup posting pengalamanmu di dalam bus dan dapatkan like atau react dari minimal 100 followers, kamu akan mendapat e-money setara harga tiket 3 rute, yang bisa digunakan kapan saja.

Di akhir penjelasanya Wisnu Arimbawa berkarap kerjasama antara Trans Metro Dewata dengan berbagai pihak ketiga menjadi langkah inovatif dalam mendukung pembangunan transportasi publik di Bali. Di tengah tantangan kemacetan, terbatasnya lahan, dan jumlah kendaraan yang terus meningkat, inisiatif ini memberikan solusi praktis dan hemat bagi masyarakat Bali. Dengan semangat ‘mutual full partnership’, pengelolaan transportasi publik dapat dibiayai tanpa membebani anggaran daerah, memberikan manfaat besar untuk masa depan Bali yang lebih teratur dan berkelanjutan.”

“Melalui kerjasama ini, kami berharap Bali bisa terus berkembang tanpa terganggu oleh masalah kemacetan, dan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih efisien dan nyaman. Terima kasih kepada Pak Wayan Koster dan seluruh masyarakat Bali atas dukungannya,” jelasnya.

“Semoga ide-ide positif terus muncul dari seluruh penjuru Bali, membawa perubahan yang lebih baik bagi transportasi publik dan kualitas hidup masyarakat. Terima kasih atas komitmen dan kerja keras semua pihak yang terlibat,” pungkasnya.(jpbali).

Editor : Putu Gede Sudiatmika.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button