DENPASAR-JARRAKPOSBALI.COM – Masyarakat Blahkiuh dan sekitarnya tadi malam dikejutkan oleh kejadian bunuh diri dengan menceburkan diri dari jembatan panjang di utara obyek wisata Sangeh ke jurang Sungai Penet yang kedalamannya sekitar 40 meter.
Awalnya saat para pecalang melakukan ronda keliling seperti biasanya sekitar pukul 23.00 WITA beberapa pecalang melihat ada sepeda motor scoopy DK 5159 QA parkir di jembatan dengan kunci masih tercantel sementara disekitar lokasi tidak ada orang.
Kecurigaan pun muncul. “Jangan-jangan lagi ada orang bunuh diri di sini,” gumam salah seorang dari pecalang, mengingat sebelumnya sudah dua kali ada kejadian orang bunuh diri di tempat tersebut.
Lalu mereka melakukan penyisiran ke lokasi sungai dan tebing dengan lampu senter yang dibawa. Betapa kagetnya mereka, ternyata di bawah ada tubuh wanita tergeletak. Dan tubuh itu ternyata sudah tidak bernyawa.
I Made Wiratmaja, pecalang saat kejadian, menceritakan bahwa mayat berhasil dievakuasi ke atas sekitar pukul 03.00 dinihari oleh pihak pecalang, kepolisian, keluarga, dan selanjutnya di bawa ke RSUD Badung.
Pecalang lain bernama Ketut Susila menuturkan, korban adalah seorang gadis asal Banjar Ulapan 2, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Ternyata gadis yang nama lengkapnya. Ni Putu Puspasari ini adalah seorang mahasiswi yang masih duduk di semester 4 di salah satu perguruan di Renon.
Menurut informasi dari orang tuanya, tadi malam sekitar pukul 10.30 paspasari tidak pernah berkeluh-kesah bahwa dia punya masalah. Dengan pacarnya pun tidak ada, bahkan pacarnya sangat kaget dan sangat sedih.
Cuma menurut informasi yang belum jelas kebenarannya,katanya Puspasari sering tidak bikin tugas kampus dan telat bayar uang kuliah.”Kalau hal itu motifnya,ah sepertinya tidak mungkin menghadapi masalah sekecil itu sampai nekad bunuh diri,”ujar Adhi,teman sekolahnya ketika masih duduk di SMA N 1 Abiansemal.
Tadi pagi Ida Bagus Mas Arimbawa,S.Sos.,Camat Abisnsemal yang sekaligus selaku Pj.Perbekel Blahkiuh bersama jajarannya langsung melayat ke rumah duka serta menyerahkan santunan kematian.
Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng
