BeritaBulelengDaerahPolitik
Trending

Pemkab Buleleng Kantongi Peta Daerah Rawan Konflik Pilkel

SINGARAJA, jarrakposbali.com – Menjelang Pemilihan Perbekel (Pilkel) di 11 desa di Kabupaten Buleleng, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menyebutkan telah mengantongi peta daerah rawan konflik dalam pesta demokrasi tingkat desa itu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa; mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki peta daerah konflik rawan pilkel. Namun ia enggan membukanya, karena hanya sebagai kepentingan pendeteksian dini.

Pemkab Buleleng pun sudah melakukan pertemuan dengan Komandan Rayon Militer (Danramil), Kapolsek, dan Satpol PP Kecamatan di tujuh kecamatan yang melaksanakan pilkel pada 24 September 2023 nanti. Dengan tujuan untuk bersama-sama mendeteksi konflik sejak awal.

Secara singkat, Suyasa membeberkan bahwa penentuan daerah rawan konflik berdasarkan beberapa aspek, seperti lokasi, jumlah peserta, hingga karakteristik calon.

Apalagi pada pilkel ini, ada pertarungan antara incumbent (petahana) dengan staf, petahana melawan empat pendatang baru, hingga petahana melawan kelian desa adat.

“Potensi konflik sudah kita petakan, cuma tidak dibuka karena untuk kepentingan pendeteksian,” ujar Sekda Suyasa ditemui di Kantor Pemkab Buleleng, pada Kamis, 21 September 2023 pagi.

Pihaknya pun sudah mengirimkan tim pengawas ke lapangan sekaligus menyampaikan himbauan dan edukasi, agar peserta, pendukung, dan masyarakat mengikuti tahapan dengan baik.

“Kalau sekarang masa tenang supaya tidak melakukan yang tidak sesuai ketentuan untuk menjaga kondusifitas. Dan pada pemilihan memberikan hak suara supaya maksimal partisipasinya,” harap Suyasa.

Logistik sudah di lokasi

Sementara itu, menjelang pilkel pada 24 September 2023 nanti, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng sudah mendistribusikan logistik ke desa pelaksana.

Untuk saat ini, pilkel sudah masuk ke tahap masa tenang, setelah masa kampanye calon perbekel pada tanggal 18-20 September.

“Distribusi logistik sudah dilakukan pada tanggal 16-17 September, sudah sampai ke semua desa, yang dikirim oleh Dinas PMD Buleleng bersama panitia di desa,” ujar Plt. Kepala Dinas PMD Buleleng, I Made Dwi Adnyana pada Kamis, 21 September 2023 siang.

Pihaknya pun sudah bekerja sama dengan pihak keamanan guna mengantisipasi adanya konflik selama tahapan pilkel. Apalagi melihat semua desa yang memiliki potensi konflik.

Dwi Adnyana melanjutkan, bahwa pihak keamanan sudah mendampingi panitia dan jalannya tahap pilkel sejak pengiriman logistik, kampanye, masa tenang, pemungutan suara, rekap hasil, dan pelantikan.

“Potensi konflik semua desa ada. Melihat kampanye semua masih landai, mudah-mudahan berlanjut sampai selesai,” tutupnya.

Sebagai informasi, pilkel di Buleleng pada 24 September 2023 nanti, akan berlangsung di Desa Sembiran dan Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. Desa Sangsit, Kecamatan Sawan. Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng, Desa Dencarik dan Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar.

Selanjutnya, Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt. Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu. Desa Tukad Sumaga, Desa Musi, dan Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak. (fJr/JP)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button