BeritaBulelengDaerahPolitik
Trending

Penguatan Pancasila, RRI Singaraja Gelar Dialog

Undang Narasumber dari Pramuka Buleleng dan Undiksha

SINGARAJA, Jarrak Pos Bali – Dalam rangka penguatan Pancasila, Radio Republik Indonesia (RRI) Singaraja menggelar dialog.

Bulan Juni yang selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila serta Bulan Bung Karno, dimanfaatkan agar dapat menjadi momen penguatan ideologi negara itu.

Melihat hal tersebut, RRI Singaraja menghadirkan siaran Dialog Beranda Nusantara, dengan mengambil topik: Pancasila, Sejarah, dan Tantangannya.

RRI Singaraja memiliki komitmen untuk mengajak lapisan masyarakat untuk senantiasa membumikan Pancasila.

Dialog yang berlangsung pada Rabu 22 Juni 2022 pukul 11.00 WITA itu menghadirkan dua narasumber dari Kwarcab Pramuka Buleleng dan Undiksha.

Mereka yakni Ketut Sumenari, Kapusdiklat Kwarcab Pramuka Buleleng; dan Ni Putu Rai Yuliartini, Korprodi Ilmu Hukum Undiksha.

Hadirnya dua orang narasumber ini juga mengajak seluruh lapisan masyarakat agar selalu menjadikan Pancasila sebagai dasar serta ideologi bangsa.

[irp] [irp] [irp]

Pancasila sebagai ideologi negara

Pancasila sebagai ideologi serta pedoman dasar kini harus berhadapan dengan tantangan terlebih pada era saat ini.

Dalam konteks kehidupan masyarakat, Pancasila memanglah sangat penting, hal ini juga berbading lurus dengan penggunaan internet yang sangat besar.

Dengan mudahnya mengakses serta menjangkau informasi, maka posisi Pancasila sebagai pedoman dasar dan ideologi bangsa dihadapkan berbagai tantangan.

Akibatnya, benturan dan perpecahan di masyarakat rentan terjadi ketika ada arus informasi yang kurang tepat mengalir begitu deras melalui internet.

Tentu saja, hal itu dapat dinilai dari banyaknya informasi yang dapat menyulut perpecahan.

[irp] [irp] [irp]

Pentingnya bagi generasi muda

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari terlebih bagi generasi muda.

Kapusdiklat Kwarcab Pramuka Buleleng, Ketut Sumenari; dalam dialognya, mengajak para generasi muda agar tampil menjadi benteng persatuan dan kesatuan bangsa.

“Nilai-nilai Pancasila harus menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Ketut Sumenari.

“Serta harus mampu tercermin dalam aktivitas kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Indonesia,” lanjut Kapusdiklat Kwarcab Pramuka Buleleng itu.

“Kita harus betul-betul melangkah atas dasar Pancasila,” imbuhnya.

Menurutnya, untuk saat ini pemahaman masyarakat terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat minim.

Hal ini menjadi celah bagi para pengacau sehingga mudah menghasut mayarakat dengan isu-isu tertentu.

Sehingga dia berpesan, agar ideologi Pancasila harus tetap terus dibumikan agar dapat menangkal serangan-serangan dari pihak luar.

[irp] [irp]

Senada dengan Ketut Sumenari, Ni Putu Rai Yuliartini merasa saat ini Pancasila sedang mendapat gempuran dari paham-paham radikal.

Ini terjadi, karena efek buruk dari penggunaan teknologi digital saat ini.

Pola hidup serta keinginan yang serba instan, membuat generasi milenial sangat mudah terpengaruh trend dan budaya luar.

“Memang ada beberapa yang berperilaku kurang baik dalam bertindak dan berperilaku,” tuturnya.

Dia tak menampik, bahwa generasi milenial memiliki semangat produktivitas yang tinggi serta memiliki relasi yang baik antar generasi lainnya.

Ni Putu Rai Yuliartini menyebutkan, bahwa hal tersebut menjadi titik kritis bagi masa depan negara dan bangsa.

Akademisi Undiksha ini mengingatkan bahwa pengamalan Pancasila tidak hanya tercermin dari kemampuan akademis yang baik.

Melainkan dapat mengamalkan nilai luhur dari masing-masing butir Pancasila itu.

“Kita tidak hanya menjadi pintar saja tetapi harus dibekali beragama yang baik, toleransi yang baik, kerjasama, gotong royong,” jelasnya

“Sehingga menjadi generasi muda berguna,” pungkas Korprodi Ilmu Hukum Undiksha itu. (fJr/JP)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button