PEDAWA-JARRAKPOSBALI.COM – SOSOK I Wayan Pinia, 78, tokoh Golkar Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, tidak asing dalam jagat politik Bali terutama Bali Utara, pada era 1970-an hingga era 1990-an.
Pekak (kakek) Pinia menjadi salah stau tokoh penentu Golkar di Bumi Panji Sakti di zama pemerintahan rezim Orde Baru (ORBA). Namun seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangann dinamika politik di Tanah Air, para tetua partai politik seperti Pinia tidak lagi dilirik bahkan tidak lagi diingat jasa-jasanya bagi Partai Golkar.
Kendati sudah Lansia namun naluri politik Pinia tidak luntur bahkan masih kuat insting politiknya. Maka itu pekak Pinia ingin mengabdikan diri Ke Relawan PSR (Putu Supadma Rudana) Desa Pedawa.
Kenapa mau bergabung dengan Demokrat? I Wayan Pinia, tokoh Golkar yang berani tampil sejak muda sampai dengan sekarang, mengaku ia mau bergabung partai besukatn SBY karena selama pengabdiannya di Golkar sangat tidak dihargai. “Saya mau bergabung dengan relawan PSR Desa Pedawa diakomodir oleh Gede Wiradarma alias D’Proyek karena saya tidak dihargai di Golkar,” ujar Pinia yang otomatis akan menjadi kader Partai Demokrat.
Selain itu, Pinia tertarik pada Relawan PSR dan Demokrat karena turun langsung ke Pedawa bertemua masyarakat kelas bawah. “Beliau datang bukan cari suara namun dalam resesnya diawal Januari tahun 2020. Di situ kami tertarik masuk Partai Demokrat yang sesuai dengan mottonya Partai Demokrat Peduli dan Beri Solusi,” ungkap Pinia
Ungkapan Pinia itu bukan sekedar retorika melainkan sudah terbukti. Memang betul peduli dan memberi solusi yang sudah dirasakan langsung, makanya I Wayan Pinia langsung proklamirkan diri masuk relawan PSR di Desa Pedawa.
I Gede Wiradana alias D’Proyek sangat senang ketika tokoh Golakr I Wayan Pinia mau bergabung dengan Relawan PSR. “Karena beliau mulai ingin adanya perubahan kembali. Dan dengan adanya perekonomian yang sangat turun dan juga virus corona ini,” ungkap D’Poryek.
Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng
