Problematika Motivasi Belajar Siswa Selama Pandemi
Oleh I Made Putra Juniantara, S.Pd*

Pendidikan merupakan keseluruhan proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif (Basar, 2021).
Pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih menemui banyak permasalahan-permasalahan yang dapat menghalangi tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri.
Permasalahan Pendidikan yang sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini merupakan dampak dari mewabahnya virus Covid-19 sejak akhir tahun 2019 lalu.
Untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19 ini, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya, seperti mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) hingga pemberlakuan lockdown di seluruh wilayah di Indonesia.
Surat Edaran Pembelajaran Jarak Jauh
Sebagai tindak lanjut terhadap arahan pemerintah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 24 Tahun 2020 yang berisikan arahan pembelajaran jarak jauh yang diharuskan dari rumah atau secara daring (dalam jaringan) baik dari jenjang Pendidikan Dasar sampai Perguruan Tinggi.
Menurut Permendikbud Nomor 119 Tahun 2014, Pendidikan Jarak Jauh yang selanjutnya disebut PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui penerapan prinsip-prinsip teknologi pendidikan/pembelajaran.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu proses pembelajaran jarak jauh menjadi lebih efektif adalah dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran, seperti Whatsapp Group, Google Classroom, Telegram, E-Learning, Edmodo, Zoom, Google Meet maupun platform-platform lainnya (Habibah et al., 2020).
Kenyataan di Lapangan
Pada kenyataannya, pembelajaran jarak jauh tidak selalu terlaksana dengan baik.
Hal ini dikarenakan kurangnya sarana-prasarana yang mendukung pembelajaran jarak jauh.
Salah satu masalah yang muncul pada saat pembelajaran jarak jauh adalah berkurangnya motivasi belajar peserta didik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyani (2020).
Dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa motivasi belajar peserta didik menurun selama pembelajaran daring.
Selain itu, lingkungan belajar dan karakteristik peserta didik itu sendiri juga mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.
Banyak permasalahan yang muncul pada pelaksanaan pembelajaran jarak jauh sehingga menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia mengalami penurunan selama masa pandemi (Masyithoh & Arfinanti, 2021).
Maka dari itu, pemerintah Indonesia mulai mengatur strategi supaya pembelajaran dapat dilaksanakan secara tatap muka.
Surat Edaran Tentang Pelaksanaan PTMT
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022.
Pembelajaran tatap muka ini dilakukan secara terbatas atau lebih dikenal dengan singkatan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas).
PTMT ini mulai diberlakukan pada tahun 2021 dengan kapasitas 50% dari jumlah keseluruhan warga sekolah dengan syarat sekolah harus tetap menerapkan protocol Kesehatan yang ketat bagi seluruh warga sekolah.
Muncul sebuah pertanyaan setelah PTMT ini dilakukan. Apakah setelah PTMT sekarang ini motivasi belajar peserta didik akan semakin meningkat?
Inilah yang menjadi persoalan utama yang harus mendapat perhatian lebih semua pihak, baik dari pihak dinas pendidikan, sekolah, guru bahkan peserta didik itu sendiri.
Bagaimana strategi kita sebagai seorang pendidik agar mampu menciptakan kodisi pembelajaran yang kondusif selama PTMT sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Motivasi?
Motivasi berasal dari kata “motif” yang artinya segala sesuatu yang mendorong seseorang dalam bertindak untuk melakukan suatu hal.
Motif didefinisikan sebagai daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2018).
Motivasi belajar adalah dorongan baik internal atau ekternal yang membuat seseorang bertindak dalam rangka mencapai tujuan yaitu hasil belajar yang maksimal.
Belajar dan motivasi memiliki keterkaitan yang sangat erat, motivasi akan mendorong hasil belajar menjadi lebih baik (Setiawan, 2017).
Dalam proses pembelajaran, peserta didik yang memiliki motivasi maka ia akan konsisten untuk melakukan tindakan yang akan membuatnya mencapai tujuan yang diharapkan seperti memperhatikan pelajaran dengan seksama, mencari informasi lain jika belum memahami sebuah materi dan lain-lain
Tantangan bagi Guru
Ini merupakan tantangan baru bagi guru dalam mengembalikan semangat peserta didik untuk belajar.
Ice Breaking adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan guru di sela-sela pembelajaran untuk mempertahankan semangat belajar peserta didik.
Aktivitas ini dapat dilakukan untuk melatih konsentrasi peserta didik serta dapat mengurangi kejenuhan siswa selama pembelajaran.
Ice Breaking tentu saja memiliki tujuan dan mamfaat bagi peserta didik dan juga gutu dalam mengembalikan semangat dalam belajar.
Tentu saja ini akan menambah motivasi siswa untuk tetap mendengarkan pelajaran dengan baik sampai pembelajaran berakhir.
Guru dan Motivasi
Guru dituntut dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, dan juga memberikan pengajaran yang baik melalui model pembelajaran maupun strategi yang inovatif dan kreatif serta penggunaan media belajar yang dan menarik perhatian siswa dan mampu membantu siswa lebih mudah memahami materi yang akan diberikan serta tujuan pembelajaran akan tercapai.
Keberhasilan model dan media pembelajaran yang digunakan tidak terlepas dari karakteristik peserta didiknya, salah satunya terkait motivasi belajar peserta didik itu sendiri.
Proses pembelajaran akan tercapai apabila siswa memiiki motivasi belajar yang baik (Emda, 2018).
Oleh karena itu, motivasi belajar yang baik harus dimiliki siswa demi keberhasilan pembelajaran serta tercapainya tujuan pembelajaran.
Keluhan Pembelajaran Online & Peningkatan Kompetensi Guru
Peningkatan kompetensi guru dan peran orang tua juga sangat penting dalam memotivasi siswa.
Berkaca dari pembelajaran jarak jauh selama ini, banyak orang tua dan anak yang mengeluh karena mayoritas guru hanya memindahkan kelas dari sekolah ke pembalajaran online, tanpa ada perubahan pendekatan, teknik dan media inovatif, sehingga siswa hanya sibuk mengerjakan tugas selama pembelajaran online.
Cara belajar yang seperti ini tentu saja membuat siswa merasa bosan dan merasa tertekan oleh tugas-tugas yang terlalu banyak diberikan guru selama pembelajaran online.
Peran Orang Tua
Selain peningkatan kompetensi guru, peran orang tua juga sangat penting dalam menjaga motivasi belajar siswa.
Orang tua perlu tetap mendampingi anaknya dalam belajar di rumah, tetap memotivasi serta memberikan semangat kepada anaknya agar tetap belajar dengan baik walaupun dalam situasi pandemi seperti saat ini.
Karena ketika pembelajaran di rumah, yang menjadi guru sebenarnya dalam memfasilitasi, memantau dan menjadi teman diskusi di rumah adalah orang tua siswa itu sendiri.
Maka kualitas pembelajaran PTMT dan PJJ selama pandemi dapat meningkat dengan adanya kolaborasi yang kuat dan saling mendukung antara sekolah, guru serta orang tua peserta didik. *
*I Made Putra Juniantara, S.Pd merupakan mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.