Tanami 5.000 Bibit Hutan Bakau Dalam Soul Action, KAGAMA Bali dan Soul Community Berkolaborasi
DENPASAR, jarrakposbali.com | Selama lima tahun terakhir abrasi di pesisir pantai Bali mengalami peningkatan yang signifikan.
Hal tersebut menyebabkan dataran pesisir terkikis hingga 50 kilometer. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran serius, terutama karena luas Pulau Bali yang sebelumnya mencapai 5.646 kilometer persegi kini mengalami penyusutan menjadi 5.590,15 kilometer persegi.
Oleh karena itu, upaya mitigasi dan rehabilitasi menjadi sangat penting untuk melindungi dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Salah satu tindakan efektif yang dapat dilakukan adalah melalui penanaman mangrove.
Generasi muda memiliki peran krusial dalam menjaga keberlanjutan bumi, dengan salah satu bentuk kontribusinya adalah melalui keterlibatan aktif dalam pelestarian mangrove.
Lebih dari sekedar menyaksikan tantangan lingkungan, generasi muda menjadi pilar utama yang berkontribusi positif pada keberlanjutan ekosistem, terutama dalam menjaga hutan mangrove yang sangat penting untuk keseimbangan alam.
Dalam konteks ini, gerakan SOUL Action sebagai bagian dari Perayaan Ulang Tahun ke-11 YCCK dan SOUL, mengajak masyarakat Bali, terutama anak muda, untuk terlibat dalam penanaman 5000 bibit mangrove di Pantai Kedonganan Wana Segara Kertih, Teluk Benoa, Kaki Tol Bali Mandara, dan sekitar Pura Wana Segara Kertih.
Oleh karena itu, Yayasan Cahaya Cinta dan SOUL Community berkontribusi lebih terhadap Kelompok Nelayan Wana Segara Kertih dengan menyumbangkan bantuan dua buah kano dan dua buah tempat sampah untuk mendukung kegiatan kelompok setempat.
Tak hanya itu, Soul Community juga bekerjasama dengan KAGAMA Bali, yang mengusung visi “Merti Bumi Ambangun Nagari” atau merawat bumi, membangun negara.
SOUL Action tidak hanya mencerminkan kepedulian pada lingkungan, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial serta partisipasi aktif Kelompok Nelayan Wana Segara Kertih yang menjadi bukti kerjasama yang harmonis dalam mendukung keberlanjutan alam.
SOUL Action memberikan dampak positif jangka panjang, membentuk generasi dengan kesadaran lingkungan yang kuat, dan menunjukkan bahwa kemanusiaan serta keberlanjutan lingkungan bisa terwujud melalui kolaborasi yang kokoh.
Selain itu, BPDAS memberikan sumbangan sebanyak 4500 bibit pohon mangrove untuk mendukung keberhasilan program ini.
Tentang Yayasan Cahaya Cinta Kasih
Yayasan Cahaya Cinta Kasih adalah organisasi sosial yang didirikan pada tahun 2012 oleh Bunda Arsaningsih. Yayasan ini bertujuan untuk melakukan kegiatan kemanusiaan dan membentuk karakter berdasarkan cinta kasih dengan metode SOUL yang mudah diterapkan.
Visi dari Yayasan Cahaya Cinta Kasih adalah untuk melakukan kegiatan sosial secara berkala di lingkungan masyarakat dengan berbagai komunitas, dokter, dan paramedis.
Yayasan ini juga memberikan pemahaman dan pembelajaran metode SOUL kepada anak-anak sekolah, sehingga dapat membentuk karakter diri yang positif sejak dini.
Dengan visi dan misinya, Yayasan Cahaya Cinta Kasih berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia.
SOUL Action adalah salah satu program dari Yayasan Cahaya Cinta Kasih sebagai wadah yang dibentuk untuk mendorong aksi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Melalui SOUL Action, setiap orang dapat terlibat dalam kegiatan sosial dengan memberikan waktu, tenaga, atau sumber daya yang dimilikinya.
SOUL Action mengajak masyarakat untuk berbagi dan melayani sesama serta menciptakan perubahan positif dalam lingkungan sekitar.
Program-program ini meliputi kegiatan sosial seperti bakti sosial, aksi bersih-bersih lingkungan, kampanye sosial dan sebagainya.
Selain itu, SOUL Action juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan relawan dan donor darah sebagai bentuk dukungan kepada orang-orang yang membutuhkan.
SOUL Action percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk melakukan aksi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. (red).
