BeritaBulelengDaerahOlahraga
Trending

Tingkatkan Kualitas Pelatih, PSSI Buleleng Beri Coaching Clinic

SINGARAJA, jarrakposbali.com – Dalam rangka menyegarkan kembali kemampuan para pelatih sepak bola, Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Buleleng memberikan coaching clinic kepada para pelatih klub di Buleleng dalam membina atlet-atlet di klub.

Sebanyak 15 orang pelatih yang terbagi atas 11 pelatih di Liga 1, dua pelatih di Liga 2, dan dua pelatih di Liga 3 Askab PSSI Buleleng. Mereka mengikuti coaching clinic pada tanggal 21-22 Oktober 2023 di Ruang Rapat KONI Buleleng dan Stadion Mayor Metra.

Ketua Umum PSSI Buleleng, Gede Suyasa; mengatakan, untuk mendukung program ini pihaknya mendatangkan David Agus Aprianto. David merupakan dosen dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), juga membidani beberapa klub yakni Persesa Sampang dan Perseba Bangkalan.

David juga diketahui pernah menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia untuk Pra Piala Asia tahun 2015. Juga tercatat sebagai pemain Perseden Denpasar Divisi I tahun 2000-2001.

PSSI Buleleng sengaja mendatangkan trainer dari luar Bali, agar para pelatih pada klub-klub yang jadi konstituen PSSI Buleleng mendapatkan referensi serta tambahan pengalaman.

Terlebih kompetisi sepakbola di Jawa Timur cukup ketat. Baik itu liga di tingkat kabupaten, provinsi, maupun di tingkat nasional, sehingga para pelatih dapat membandingkan pengalaman serta atmosfer sepak bola yang ada.

“Kami harap setelah pelatihan ini, pengetahuan yang didapat langsung dikembangkan di klubnya masing-masing,” kata Suyasa.

“Kalau sudah dilatih oleh pelatih mumpuni tentu akan melahirkan atlet sepak bola yang baik,” lanjutnya.

Harapan tinggi dan untuk jangka panjang diletakkan dengan adanya coaching clinic ini. Yakni penguatan atlet yang akan berkompetisi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali Tahun 2025 mendatang.

Mengingat PSSI Buleleng masih berambisi pecah telur medali dari cabor sepakbola.

“Makin banyak pelatih yang berkualitas, harapannya makin banyak juga atlet berkualitas. Kalau atlet berkualitas ini dikumpulkan kemudian dilatih menjadi tim porprov, mestinya sih hasilnya lebih bagus,” ujarnya.

Dalam pelatihan tersebut, para pelatih akan mendapat sejumlah materi. Yakni kondisi fisik pemain, psikomotor, talent scouting, Long-Term Athlete Development (LTAD), IT pelatih sepakbola, praktek kondisi fisik, serta praktek teknik dan taktik. (fJr/*/JP)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button