Wayan Koster Mantapkan Pembangunan Bali di Periode Kedua
Memajukan Program Pro Krama Bali Berbasis Budaya, Tradisi, dan Kelestarian Alam

DENPASAR, jarrakposbali.com I Dengan semangat visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Gubernur Bali Wayan Koster siap melanjutkan langkah strategis dalam memajukan Pulau Dewata di periode kedua kepemimpinannya pada 2025-2030.
Setelah berhasil menanamkan fondasi pembangunan yang kokoh untuk Bali selama lima tahun terakhir, kini Koster berkomitmen memperkuat penerapan program-program yang berlandaskan budaya, tradisi, serta kelestarian alam demi kesejahteraan masyarakat Bali dan generasi mendatang.
Pada periode kedua 2025-2030, Gubernur terpilih Wayan Koster berkomitmen memperkuat program pro krama Bali dengan fokus pada pelestarian budaya, seni, tradisi, dan alam Bali.
Langkah ini diambil bukan hanya untuk saat ini, tetapi demi masa depan anak cucu krama Bali sebagai penerus pembangunan Pulau Dewata.
Koster berkomitmen menjaga Bali tetap ajeg dengan menyeimbangkan budaya dan alam yang harmonis dan suci.
Konsistensinya dalam menjalankan tradisi Bali membuat krama Bali kembali mempercayainya memimpin pada periode kedua.
Kepercayaan ini bahkan telah diprediksi oleh tokoh pendidikan Bali sebelum Pemilihan Gubernur 2024.
Tokoh pendidikan di Bali meyakini Wayan Koster akan kembali terpilih sebagai Gubernur Bali periode kedua karena konsistensinya menjaga tradisi Bali.
“Kami yakin Pak Koster terpilih lagi karena beliau konsisten menjalankan tradisi yang hanya dipahami orang Bali. Analisa tersebut terbukti,” ujar Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali, Prof. Made Suarta di Denpasar.j
Menurut Prof. Made Suarta, bukan hanya dirinya yang memprediksi terpilihnya Wayan Koster kembali sebagai Gubernur Bali. Puluhan tokoh pendidikan di Bali memiliki analisa serupa.
“Analisa kami, sekitar 20 pimpinan universitas di Bali meyakini Pak Wayan Koster akan menjabat dua periode. Hasilnya sesuai harapan krama Bali,” ujarnya.
Prof. Made Suarta dan civitas UPMI Bali mengapresiasi kebijakan Gubernur Koster yang mendukung budaya, seni, adat, dan tradisi Bali. Kebijakan seperti penggunaan busana adat Bali, pelindungan bahasa dan aksara Bali, penguatan desa adat, serta pemajuan kebudayaan Bali, termasuk kain tenun Endek Bali dan festival seni, memberikan dasar yang kuat untuk melestarikan warisan budaya Bali.
“Kami mengapresiasi kebijakan-kebijakan tersebut yang menjaga dan memajukan budaya Bali,” tegasnya.
Kebijakan yang dijalankan sejak periode 2018-2023 oleh Gubernur Koster akan terus berlanjut hingga 2125 dalam rencana pembangunan Bali Era Baru.
“UPMI tegak lurus dengan pemerintah, program Gubernur Koster kami laksanakan 100 persen. Seperti bahasa Bali, budaya, lomba menulis di lontar, pidato bahasa Bali, dan penerapannya di kampus, kami juga mengenakan pakaian adat setiap hari Kamis. Hal ini kami lakukan karena UPMI mendukung aturan pemerintah,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Bali terus bergerak maju menjaga kekayaan budaya dan tradisi untuk generasi mendatang.(jpbali).
Editor : Putu Gede Sudiatmika.