JAKARTA – JARRAKPOSBALI.COM – Daftar orang terkaya di Indonesia alias crazy rich periode Desember 2019 digelar kembali Media global Forbes. Hasilnya, nama-nama lama crazy rich kembali muncul, dan ada pula nama konglomerat baru yang masuk deretan orang terkata di Nusantara ini.
Menurut catatan Forbes, total aset gabungan 50 orang terkaya di Indonesia terus meningkat tahun ini dengan didorong oleh kenaikan kekayaan dari 24 orang dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes.
Berdasarkan data Forbes periode Desember 2019, tahun ini, total kekayaan bersih para pengusaha Indonesia naik US$ 5,6 miliar atau setara dengan Rp 78,40 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dari tahun sebelumnya, menjadi US$ 134,6 miliar atau Rp 1.884 triliun.
Hartono bersaudara menempati urutan teratas selama 11 tahun berturut-turut, dengan nilai kekayaan bersih sebesar US$ 37,3 miliar, seiring dengan naiknya harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Di tempat kedua adalah keluarga Widjaja, yang terdiri dari beberapa pewaris Grup Sinar Mas, dengan total kekayaan bersih US$ 9,6 miliar. Pendiri Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja meninggal di bulan Januari lalu. Tahun lalu, Eka Tjipta menempati peringkat ketiga dengan kekayaan sebesar US$8,6 miliar.
Taipan dengan kenaikan aset terbesar tahun ini adalah Prajogo Pangestu yang memiliki bisnis utama di bidang petrokimia dan energi.
Prajogo melonjak tujuh peringkat ke urutan ketiga dengan kekayaan bersih US $7,6 miliar, dari US $3 miliar tahun lalu. Kenaikan aset tersebut seiring dengan optimisme investor pada prospek perusahaan yang mengerek harga saham Barito Pacific.
Pengusaha lain yang kekayaannya melonjak signifikan adalah Boenjamin Setiawan (nomor 8). Nilai aset bersih pendiri Kalbe tersebut naik 36% menjadi US$4,35 miliar.
Harga saham operator rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), yang merupakan perusahaan holdingterbesar kedua milik Boenjamin, melonjak dua kali lipat dalam 12 bulan terakhir setelah mengakuisisi tujuh rumah sakit di Indonesia. Mitra Keluarga sekarang mengoperasikan 28 rumah sakit di seluruh Indonesia.
5 Nama Baru Crazy Rich
Ada lima pendatang baru dalam daftar tahun ini, di antara lima orang baru tersebut adalah Winarko Sulistyo (nomor 27, US$1,2 miliar), yang menjual 45% saham produsen kertas kemasan PT Fajar Surya Wisesa ke Siam Cement Thailand pada bulan Mei seharga US$ 557 juta, serta penggemar mobil Ferrari yang juga pengusaha konstruksi Donald Sihombing (nomor 34, US$970 juta).
Donald adalah pendiri dan presiden direktur PT Totalindo Eka Persada, perusahaan konstruksi yang membangun hotel Four Seasons di Jakarta
Selain keluarga Widjaja, ada dua pendatang baru lainnya yang masuk dalam daftar menggantikan mereka yang meninggal. Keluarga Ciputra (nomor 25) mewarisi kekayaan taipan properti Ciputra senilai US$1,3 miliar. Ciputra meninggal pada bulan November pada usia 88 tahun.
Keluarga Hamami (nomor 46, US$ 660 juta) menggantikan almarhum Achmad Hamami, mantan pilot jet yang mendirikan Tiara Marga Trakindo yang merupakan distributor alat berat merek Caterpillar.
Lebih lanjut, dalam daftar 50 orang terkaya ini, nama pengusaha tekstil Iwan Lukminto kembali masuk dalam daftar Forbes di nomor 50 dengan US$ 585 juta, setelah satu tahun absen. Iwan mewarisi bisnis PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), atau Sritex, perusahaan tekstil yang dibangun ayahnya, HM Lukminto.
Meskipun nilai tukar rupiah dan pasar saham Indonesia masing-masing naik tipis sebesar 1,5% dan 1,6% dibanding tahun lalu, sebanyak 20 pengusaha dalam daftar Forbes mengalami penurunan nilai aset bersih, di antara mereka adalah Susilo Wonowidjojo yang kekayaannya turun $2,6 miliar dan tergelincir ke nomor 4 dari nomor 2.
Harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) milik Susilo turun setelah di bulan September lalu pemerintah mengumumkan akan menaikkan cukai rokok sebesar 23% tahun depan.
Di sisi lain, dari 50 daftar orang kaya ini, dikerucutkan lagi menjadi 20, maka terlihat di deretan atas adalah para pebisnis yang bergerak di industri rokok, agribisnis khususnya minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), dan petrokimia. Konglomerasi juga masih dominan di antaranya Grup Sinar Mas, Grup Salim, Grup CT Corp, Grup Lippo, Grup Triputra, dan lainnya.
10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes adalah:
1. R. Budi & Michael Hartono; US$37,3 miliar (Grup Djarum, rokok, bank)
2. Widjaja family; US$ 9,6 miliar (konglomerasi Sinar Mas)
3. Prajogo Pangestu; US$ 7,6 miliar (petromikimia, Chandra Asri)
4. Susilo Wonowidjojo; US$ 6,6 miliar (rokok Gudang Garam)
5. Sri Prakash Lohia; US $5,6 miliar (petrokimia, Indorama)
6. Anthoni Salim; US$5,5 miliar (konglomerasi Grup Salim)
7. Tahir; US$4,8 miliar (konglomerasi Mayapada)
8. Boenjamin Setiawan; US$ 4,35 miliar (farmasi, Kalbe)
9. Chairul Tanjung; US$ 3,6 miliar (konglomerasi CT Corp)
10. Jogi Hendra Atmadja; US$ 3 miliar (konsumer, Mayora)
Berikutnya:
11. Bachtiar Karim; US$2,6 miliar (CPO, Musim Mas)
12. Mochtar Riady; US$ 1,2 miliar (konglomerasi Lippo)
13. Martua Sitorus; US$ 2 miliar (CPO, Wilmar)
14. Putera Sampoerna; US$ 1,8 miliar (rokok, investasi, konglomerasi Sampoerna)
15. Kuncoro Wibowo; US$ 1,7 miliar (ritel, Ace Hardware, Grup Kawan Lama)
16. Peter Sondakh; US$ 1,65 miliar (Grup Rajawali, investasi)
17. Garibaldi Thohir; US$ 1,6 miliar (batu bara, Adaro)
18. Theodore P Rachmat; US$ 1,55 miliar (konglomerasi Triputra)
19. Husain Djojonegoro; US$ 1,53 miliar (konsumer, Orang Tua)
20. Djoko Susanto; US$ 1,5 miliar (supermarket, Alfamart)
Dilansir dari CNBC Indonesia.com
Editor : Uta