Kehilangan Sosok Kader Gerindra, Jro Nyoman Ray Yusha Tutup Usia
Politikus Senior Partai Gerindra Bali Meninggal Dunia, Tinggalkan Karya Terakhir tentang Perlindungan Lingkungan Hidup

jarrakposbali.com, DENPASAR – Kabar duka datang dari Partai Gerindra Bali. Salah satu tokoh senior mereka, Jro Nyoman Ray Yusha, telah meninggal dunia pada Sabtu sore (4/10/2025) di usia 72 tahun. Almarhum menghembuskan napas terakhirnya di RS Prof Ngoerah Denpasar setelah sebelumnya menjalani perawatan sejak 1 Oktober 2025.
Jro Ray Yusha yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Bali ini dikenal sebagai sosok yang penuh semangat dan ulet. Kabar kepergiannya sontak membuat banyak pihak terkejut, termasuk Ketua DPC Partai Gerindra Buleleng, Gede Harja Astawa.
“Saya dapat kabar tadi sore dari keluarganya langsung, bahwa beliau telah meninggal dunia,” ujar Harja dengan perasaan haru.
Meskipun kondisi kesehatannya sempat menurun, Harja mengungkapkan bahwa seminggu yang lalu almarhum masih tampak sehat dan penuh semangat dalam mengikuti agenda rapat di DPRD Bali.
“Saya agak syok juga, dan masih tidak percaya kalau beliau sudah meninggal dunia,” lanjutnya.
“Beliau selalu turun ke lapangan untuk memastikan dan menyelesaikan persoalan yang ada, semangatnya sangat kencang,” kata Harja mengenang semangat kerja almarhum yang tak kenal lelah.
Jro Ray Yusha tidak hanya dikenal di lingkungan DPRD Bali, tetapi juga di Partai Gerindra. Menurut Harja, Ray Yusha merupakan panutan bagi junior-juniornya, baik di partai maupun di legislatif. Karya terakhir almarhum, yakni Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH), akan segera disahkan. Perda ini menjadi simbol dedikasi beliau terhadap perlindungan lingkungan, sesuatu yang sangat beliau perjuangkan.
“Perda ini harus berkualitas, tidak boleh asal-asalan, perda ini akan menjadi karya terakhir beliau, yang sangat luar biasa,” ujar Harja mengutip pesan dari almarhum mengenai Perda RPPLH yang begitu penting bagi lingkungan Bali.
Sosok Jro Ray Yusha dikenal tidak hanya sebagai pemimpin yang tegas, tetapi juga sebagai pribadi yang menghargai orang-orang yang lebih muda. Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, turut menyampaikan rasa duka citanya.
“Kami berduka yang mendalam kehilangan sosok kader yang semangat dan sangat menghargai yang lebih muda walaupun beliau banyak pengalaman,” ucap De Gadjah mengenang almarhum.
“Kepergian beliau membuat kami sangat kehilangan,” tambah Harja dengan nada penuh penghormatan.
Jro Ray Yusha akan disemayamkan di kampung halamannya di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Meninggalkan warisan yang tidak hanya terlihat dalam dunia politik, tetapi juga dalam perjuangannya untuk lingkungan hidup. Kepergiannya meninggalkan kekosongan yang mendalam bagi Gerindra Bali dan banyak orang yang mengenalnya. Sebuah perjalanan hidup yang penuh semangat, dedikasi, dan cinta untuk tanah kelahirannya kini telah berakhir, namun warisan semangatnya akan terus dikenang.(JpBali).