KENDARI-JARRAKPOSBALI.COM – Sempat diwarnai kericuhan, namun situasi itu tidak menjadi hambatan buat Zulkifli Hasan alias Zulhas untuk kembali memimpin PAN periode lima tahun mendatang.
Zulhas terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) setelah menghempaskan dua musuhnya dalam perebutan tahta kekuasaan di PAN. Kedua musuh bebuyutan yang dihempaskan Zulhas dalam Kongres ini adalah Mulfachri Harahap dan Drajad Wibowo.
CNN Indonesia melansir bahwa setelah melalui voting Zulhas memperoleh 331 dari 562 suara sah dalam agenda pemilihan ketua umum di Kongres V PAN yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Selasa (11/2/2020).
Zulhas terpilih menjadi Ketum PAN periode 2020-2025 dengan mengalahkan dua pesaingnya yakni Mulfachri Harahap yang memperoleh 225 suara dan Drajad Wibowo yang memperoleh 6 suara dalam proses pemilihan lewat mekanisme voting.
Mulanya calon ketua umum PAN dalam kongres tahun ini berjumlah empat orang. Namun, satu kandidat, yakni Asman Abnur menyatakan mundur dari proses pencalonan jelang proses pemilihan ketum dilaksanakan.
Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Asman sempat menyinggung kedekatan dengan Zulhas. Namun, ia menyerahkan kepada para peserta Kongres V PAN yang memiliki hak suara untuk memilih Zulhas atau tidak.
“Tetapi teman-teman tahu bagaimana kedekatan saya dengan Bang Zul. Tetapi saya tetap menyerahkan kepada para peserta,” ujar Asman dalam sidang jelang proses pemilihan ketum PAN periode 2020-2025.
Kongres PAN kali ini sempat diwarnai kericuhan antarpendukung calon ketua umum. Pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah peserta kongres melempar kursi hingga botol di arena kongres.
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) kemudian menangkap tiga pelaku kericuhan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sultra Komisaris Besar La Ode Aries El Fatar mengatakan, ketiga pelaku ditangkap di arena kongres karena membuat ricuh dan melakukan penganiayaan.
“Tadi kita amankan tiga. Kepolisian Daerah Sultra mengamankan jalannya Kongres ke V PAN,” kata Aries saat ditemui di arena kongres.
Editor: Francelino