Bencana AlamKlungkung

Tanah Longsor Perbatasan Klungkung-Gianyar

Fraksi Gerindra Serukan Prioritas Penyenderan Tebing

KLUNGKUNG,jarrakposbali.com I Pada 12 Januari 2025, Peristiwa tanah longsor yang terjadi di perbatasan Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Gianyar telah menutup akses jalan utama yang menghubungkan kedua wilayah. Kejadian ini terjadi pada hari Minggu sekitar pukul 10.30 WITA, mengakibatkan tumpukan tanah setinggi 30 meter dan sepanjang sekitar 20 meter menutupi seluruh badan jalan.

Material longsor berupa tanah bercampur akar dan tunas bambu tidak hanya menghalangi kendaraan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan warga di sekitar lokasi kejadian. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan untuk membersihkan jalan serta memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk menggunakan jalur alternatif sementara waktu dan tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lereng yang rawan longsor. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi risiko bencana, terutama di kawasan rawan tanah longsor seperti wilayah perbukitan.

Merespons bencana longsor yang menutup akses jalan di perbatasan Klungkung-Gianyar, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Klungkung, I Wayan Widiana, menegaskan komitmennya untuk mengambil langkah strategis guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Widiana mengungkapkan bahwa keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan daerah.

“Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keselamatan masyarakat tidak boleh ditunda-tunda. Kami berkomitmen untuk segera mengambil langkah nyata, termasuk mempercepat program pencegahan longsor di wilayah rawan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama demi melindungi warga dan infrastruktur,” tegas Widiana.

Sebagai tindak lanjut, melalui anggota Fraksi Gerindra di Komisi 2 DPRD Klungkung, Widiana berencana mengusulkan rapat kerja bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Penyenderan tebing di kawasan rawan longsor bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang melindungi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Widiana.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meminimalkan risiko longsor, sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah rawan bencana.

Menutup pernyataannya, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Klungkung, I Wayan Widiana, kembali menegaskan pentingnya langkah konkret untuk melindungi masyarakat dari risiko longsor. Ia mengungkapkan bahwa kawasan perbatasan Klungkung-Gianyar telah lama dikenal sebagai area rawan longsor dan membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah daerah.

“Areal tersebut memang rawan longsor. Kami akan kembali mengusulkan penyenderan tebingnya, karena ini bukan hal baru. Saya sudah pernah menyampaikan kepada Bupati sebelumnya agar wilayah ini menjadi prioritas. Penyenderan tebing bukan hanya untuk keamanan pengguna jalan, tetapi juga untuk melindungi pemilik rumah yang tinggal di atas tebing,” pungkas Widiana.

Komitmen Fraksi Gerindra untuk mendorong tindakan strategis yang memastikan keselamatan masyarakat serta keberlanjutan infrastruktur di Kabupaten Klungkung. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, DPRD, dan instansi terkait, diharapkan program ini dapat segera direalisasikan untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.(jpbali).

Editor : Putu Gede Sudiatmika.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button