Ternyata Ini Penyebabnya Yasa Sampai Diancam Dibunuh

BULELENG, jarrakposbali.com | Drs. Ketut Yasa warga yang tinggal di Jalan Pulau Irian, Nomer 36 Singgaraja, Kelurahan Penarukan, Buleleng, 11 Februari 2022 lalu telah mengadukan kasus dugaan pengancaman terhadap dirinya ke Polres Buleleng.
Ketut Yasa mengaku diancam hendak dibunuh jika masuk Desa Anturan lagi oleh Ketut Supandra, warga Anturan, Buleleng melalui percakapan telpon seluler. Karena merasa terancam, Yasa akhirnya melapor ke Polres Buleleng.
Namun penanganan kasusnya hingga saat ini masih tahap penyelidikan. Polisi dari Polres Buleleng masih meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk mendalami rekaman percakapan antara pelapor dan terlapor.
Dari rekaman percakapan di telpon seluler antara pelapor dan terlapor yang dikirimkan Nyoman AT, salah satu warga Anturan kepada redaksi Jarrakposbali.com, terungkap penyebab hingga pelapor di ancam oleh terlapor.
Awalnya, pelapor menelpon Kelian Desa Anturan, prihal keberadaan LPD Anturan yang kolep. Mengingat pelapor juga memiliki tabungan di LPD tersebut.
Namun entah bagaimana, pelapor kemudian mengeluarkan kalimat yang menyinggung perasaan Kelian Desa dan beberapa stafnya. Dalam perbincangan lewat telpon itu, pelapor mengatakan hendak “Menggarap” Kelian Desa Anturan.
Tidak cukup sampai disitu, terlapor sebagai Wakil Kelian Adat merasa tersinggung dengan ucapan pelapor yang hendak “menggarap” kelian desanya. Karena itulah, terlapor kemudian menelpon pelapor untuk menanyakan maksud kalimat “Garap” tersebut.
Hingga akhirnya pelapor dan terlapor di telpon sempat tegang, hingga terlapor sempat melontarkan kata-kata hendak membunuh pelapor jika masuk lagi ke Desa Anturan. Terlapor juga dalam rekapan percakapan kesal dengan ulah pelapor yang notabennya bukan warga Anturan, ikut turut campur masalah Desa Anturan.
Karena bukti percakapan ditelpon itulah, Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebu dan belum bisa menaikan kasusnya ke tahap penyidikan.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Sumarjaya dikonfirmasi melalui WhatsApp (WA) kemarin membenarkan penanganan kasus itu masih tahap penyelidikan. Sejumlah saksi menurutnya telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Kasusnya masih ditangani, masih tahap penyelidikan. Sejumlah saksi juga sudah diperiksa,” tutupnya. (ded)