Badung

Wakil Bupati Badung Hadiri Dialog Pilar-Pilar Sosial bersama Kementerian Sosial RI

Menteri Sosial RI dan Wakil Gubernur Bali turut serta dalam acara dialog sosial yang membahas peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali.

jarrakposbali.com, BADUNG – Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, turut hadir dalam Dialog Pilar-Pilar Sosial Kabupaten Badung yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali bersama Kementerian Sosial RI. Acara ini diselenggarakan di Lobby Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung,Selasa (25/2/2025).

Acara dihadiri oleh Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, serta sejumlah pejabat penting lainnya, termasuk Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota Se-Bali. Dialog ini bertujuan untuk membahas program-program sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali, serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat dalam penanggulangan masalah sosial.

Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, dalam sambutannya pada acara Dialog Pilar-Pilar Sosial Kabupaten Badung, menekankan pentingnya integrasi data sosial yang akurat untuk memastikan bahwa bantuan dan program sosial tepat sasaran. Menurutnya, dengan adanya data yang valid, program-program sosial dapat berjalan lebih efektif.

“Data yang valid adalah kunci utama. Saat ini, kita berupaya mengkonsolidasikan data dari tingkat desa, kecamatan, hingga pusat agar program sosial bisa lebih efektif,” ujar I Nyoman Giri Prasta.

Kementerian Sosial RI menegaskan pentingnya pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) setiap tiga bulan untuk memastikan bantuan sosial lebih tepat sasaran. Hal ini diharapkan dapat menyesuaikan dengan kondisi terbaru di lapangan, sehingga penanganan kemiskinan ekstrem dapat lebih efektif. Dialog ini juga bertujuan untuk memperkuat sinergi antar pilar sosial di Bali guna mendukung kesejahteraan masyarakat.

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, mengingatkan pentingnya disiplin dalam bekerja bagi seluruh pilar sosial. Ia menekankan bahwa meskipun tidak ada insentif, kerja harus tetap dilakukan dengan prosedur yang tepat dan taat pada kode etik. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah daerah, pendamping, dan elemen sosial lainnya juga sangat diperlukan untuk keberhasilan program sosial.

“Saya minta kepada teman-teman yang bekerja, tidak melanggar ketentuan, melanggar prosedur, dan kerja dengan disiplin, meskipun tidak ada insentif, tetap disiplin,” tegas Saifullah Yusuf.

Saifullah Yusuf, menegaskan bahwa kolaborasi antar berbagai pihak, seperti pendamping desa, BKKBN, dan kader kesehatan serta lingkungan, adalah kunci untuk mencapai keberhasilan program sosial.

Ia mengingatkan bahwa Presiden menginginkan adanya Superteam, bukan Superman, yang bekerja secara kolaboratif untuk kepentingan bangsa dan negara tanpa ego sektoral. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama di tingkat basis.

“Presiden itu tidak menginginkan ada Superman, yang ada adalah Superteam. Kita harus menjadi satu team besar, tidak lagi ego sektoral. Sekarang adalah kolaborasi, kerja bersama saling memperkuat di tingkat basis,” tutup Saifullah Yusuf.(jpbali).

Editor : Putu Gede Sudiatmika.

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button