
KLUNGKUNG,jarrakposbali.com I Desa Adat Bakas, yang terletak di Banjarangkan, Klungkung, menggelar upacara tradisional Bendu Piduka di Pura Desa Bakas pada Rabu (12/2/2025).
Acara yang dipenuhi dengan nilai-nilai kebudayaan Bali ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara masyarakat adat dan menjaga kedamaian desa. Rangkaian upacara dimulai dengan persembahyangan dan dilanjutkan dengan berbagai prosesi yang melibatkan pemangku adat dan warga setempat.
Bendesa Adat Bakas, Cokorda Oka Adnyana, menjelaskan bahwa acara Bendu Piduka diadakan sebagai respons terhadap berbagai keluhan yang diterima dari masyarakat.
“Upacara ini dilaksanakan untuk memohon keselamatan dan keharmonisan bagi desa, mengingat kondisi yang penuh tantangan, seperti wabah penyakit, iklim yang tidak bersahabat, serta pelanggaran aturan desa yang terjadi karena berbagai alasan,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut dari laporan yang diterima, pihak Desa Adat Bakas mengadakan rapat (parum) dengan prajuru desa untuk membahas langkah-langkah selanjutnya.
“Kami segera mengadakan parum dengan prajuru desa untuk membahas dan mencari solusi atas permasalahan yang ada. Langkah ini penting agar setiap masalah yang muncul dapat segera diatasi dengan tepat dan sesuai dengan kebijakan desa,” jelasnya.
Setelah rapat dengan prajuru desa, Cokorda Oka Adnyana kemudian menghadap kepada Pedande Gria Anyar dan Pedande Gria Gede di Desa Bakas. Berdasarkan petunjuknya, upacara Purnama Kawulu dipilih sebagai langkah selanjutnya, yang bertepatan dengan perayaan Hari Pagerwesi.
“Atas petunjuk Pedande, kami memutuskan untuk melaksanakan Purnama Kawulu pada Hari Pagerwesi, sebagai doa bersama untuk kedamaian dan kesejahteraan desa,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Penyarikan Desa Bakas, I Wayan Arsa, menambahkan bahwa sesuai dengan peraturan yang berlaku, setiap desa adat diwajibkan untuk membentuk Badan Usaha Padruwen Desa Adat (BUPDA).
“BUPDA Desa Bakas telah dibentuk pada 2 Februari 2025 sebagai langkah untuk memperkuat perekonomian desa,” ujar Wayan Arsa.
Ia juga menjelaskan bahwa BUPDA di Desa Bakas akan mengelola dua unit usaha, yakni unit usaha pasar dan unit upacara, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat desa.
Ia juga menerangkan bahwa khususnya untuk unit usaha upacara, diharapkan dapat menjadi solusi bagi kebutuhan upacara yang ada di wilayah pekraman maupun di Pura Kahyangan Tiga serta pura lainnya.
“Unit usaha upacara ini diharapkan dapat membantu menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan dalam upacara adat, baik di pekraman maupun pura-pura besar, sehingga mempermudah pelaksanaan upacara di desa kami,” bebernya.
Wayan Arsa menambahkan bahwa kehadiran unit usaha upacara ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi biaya upacara yang selama ini dirasa mahal oleh masyarakat.
“Dengan unit usaha upacara, kami ingin memberikan opsi yang lebih ekonomis bagi warga, sehingga upacara adat dapat dilaksanakan dengan biaya yang lebih terjangkau tanpa mengurangi kesakralannya,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh warga Pekraman Bakas yang berada di lima Banjar Adat untuk berpartisipasi dalam usaha ini.
“Kami membuka kesempatan bagi semua warga untuk terlibat, karena keberhasilan usaha ini memerlukan dukungan dan kerjasama dari seluruh masyarakat,” tambahnya.
Selain memberikan dampak sosial yang positif, Wayan Arsa juga berharap bahwa unit usaha upacara ini secara tidak langsung dapat menjadi pemicu bagi berkembangnya usaha kecil, yang pada gilirannya dapat memperkuat nilai sosial dan ekonomi di Desa Bakas.
“Kami ingin usaha ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menjadi pendorong kebersamaan dan solidaritas dalam masyarakat,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara ini Kelian dari lima Banjar Adat, Kelian Pura Kahyangan Tiga, Pemangku Kahyangan Tiga, Waki Bendesa, Bendahara Desa, Pecalang Desa, serta warga Pekraman Desa Adat Bakas. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kelestarian adat dan budaya di Desa Bakas, serta mendukung upaya-upaya yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.(jpbali).
Editor : Putu Gede Sudiatmika.