SINGARAJA, jarrakposbali.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng akan menerapkan nonbedah coiling di tahun 2023.
Rumah Sakit di Kabupaten Buleleng dan Jembrana mendapat sorotan dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Sorotan itu tertuju pada kemampuan rumah sakit di Buleleng yang dinilai tertinggal dan belum mampu melakukan program intervensi nonbedah coiling terhadap pasien stroke.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Buleleng, dr. Arya Nugraha; menyebutkan bahwa pihaknya belum memiliki cath lab.
Cath lab digunakan untuk menunjang program intervensi nonbedah coiling terhadap pasien stroke dan alat medis itu dapat juga digunakan untuk pengobatan pasien penyakit jantung.
Tidak adanya alat medis itu lantara pembeliannya tidak ditanggung anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ataupun anggaran daerah Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Tetapi di 2023, RSUD Buleleng akan menetima bantuan peralatan media cath lab yang beradal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kesehatan untuk menerapkan nonbedah coiling.
Ini karena RSUD Buleleng telah memiliki dokter spesialis saraf, sedangkan untuk dokter jantung sedang mengikuti pendidikan lanjutan.
“Dengan keahlian itulah kemudian kami disetujui oleh Pak Menkes untuk mendapatkan dana alokasi khusus tahun 2023 berupa sarana cath lab itu,” tutur dr. Arya.
“Sehingga ini (cath lab) bisa digunakan untuk pelayanan stroke dan jantung dan itu bisa menerima rujukan dari seluruh Bali,” lanjutnya.
“Pak Menkes berpesan agar alat ini dioptimalkan untuk semua pelayanan, oleh karena itu saat ini saya sedang mengirim dokter ahli jantung untuk mendapat keahlian di bidang kateterisasi,” tutupnya. (fJr/JP)