Berita

Direktur RSUP Prof Ngoerah I Wayan Sudana Targetkan Pendapatan Rp 1,2 Triliun Pada 2025

DENPASAR,jarrakposbali.com – Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Prof IGNG Ngoerah menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,05 triliun pada tahun 2025. Namun, dengan meningkatnya pelayanan dan pertumbuhan rumah sakit, Direktur Utama RSUP Prof Ngoerah, dr I Wayan Sudana, MKes, optimis memperkirakan target tersebut akan direvisi menjadi Rp 1,2 triliun pada pertengahan tahun.

Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang sudah mandiri, RSUP Prof Ngoerah merancang anggaran dan kegiatan berdasarkan pendapatan yang diperoleh dari pelayanan rumah sakit. “Setiap perencanaan kegiatan sudah kami anggarkan sesuai dengan pendapatan yang realistis. Tahun ini kami targetkan Rp 1,05 triliun, tetapi saya prediksi, dengan berkembangnya pelayanan, target itu bisa naik menjadi Rp 1,2 triliun,” ucapnya Sudana saat diwawancarai di ruang kerjanya lantai II di rumah sakit yang beralamat di Jalan Diponegoro, Dauh Puri Klod, Denpasar Barat, Senin (24/3) pagi.

Menurutnya, status BLU mandiri ini membuat rumah sakit tidak terpengaruh oleh kebijakan penghematan anggaran melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD.

“Kami tidak terpengaruh, karena BLU bekerja berdasarkan pendapatan yang direncanakan. Setiap belanja yang kami lakukan sesuai dengan pemasukan. Jika ada pengurangan kegiatan, itu hanya terjadi jika pendapatan tidak mencapai target, tetapi selama ini selalu tercapai bahkan lebih. Kalau masalah kita bekerja dengan efisien dengan efektif, itu saya kira pasti ya, jadi kan kita tidak boleh boros memang, artinya itu sudah suatu keharusan” katanya.

Dalam sistem BLU, anggaran disesuaikan dengan pendapatan yang masuk setiap bulan. Misalnya saja di awal tahun, belanja tidak langsung mencapai total target pendapatan tahunan karena masih ada proses administrasi dari BPJS dan sumber pendapatan lainnya.

“Di bulan Januari misalnya kita tidak mungkin membelanjakan satu triliun kan, jadi biasanya kami diawal bulan itu, Misalnya target pendapatan Rp 1,05 triliun, artinya anggaran maksimal belanja per bulan sekitar Rp 100 miliar kan. Bahkan kita kurangi kadang-kadang , kan biasanya diawal bulan masih ada proses klain BPJS dan lain sebagainya. Tetapi itu pasti tercapai nanti diakhir tahun itu” terangnya.

Terkait pembayaran klaim BPJS, Sudana memastikan prosesnya berjalan lancar tanpa kendala yang menghambat operasional rumah sakit. Klaim diajukan setelah pasien mendapatkan layanan dan administrasi diselesaikan. Jika seluruh persyaratan terpenuhi, BPJS akan melakukan pembayaran. Menurutnya, selama ini sistem pembayaran BPJS tidak terlalu berpengaruh pada pendapatan rumah sakit, asalkan administrasi yang diajukan tertib dan lengkap.

Jika ada keterlambatan pembayaran, hal itu biasanya terjadi karena persyaratan administrasi yang belum terpenuhi. Namun, proses ini bersifat dinamis, di mana klaim yang belum dibayar pada satu periode akan tertutupi oleh pencairan dari periode sebelumnya. Dengan sistem tersebut, rumah sakit tidak mengalami kendala dalam pembayaran kepada rekanan, termasuk penyedia obat-obatan. Arus kas juga tetap terjaga, sehingga pelayanan kepada pasien berjalan lancar tanpa ada layanan yang terhenti akibat kendala keuangan.

Sementara itu, menyambut Hari Raya Nyepi yang berdekatan dengan Idul Fitri, RSUP Prof Ngoerah telah menyiapkan tenaga medis dan fasilitas agar tetap siaga memberikan pelayanan kepada pasien sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) tetap beroperasi 24 jam, sementara poliklinik tutup pada Jumat hingga Selasa, 28 Maret – 1 April, serta Jumat, 4 April 2025. Layanan radioterapi kembali dibuka pada 1 April, sementara poliklinik dan layanan perjanjian dibuka kembali pada 2 April.

“Pelayanan yang sifatnya gawat darurat itu pasti ya buka tidak mungkin tidak, kemudian pelayanan yang memang sifatnya tidak darurat yang kasus-kasus biasa, tentunya kita sudah jadwalkan. Intinya kalau ada libur mesti ada yang jaga, kita sudah siap semua, termasuk kita sudah siapkan tenaga medis yang jaga, obat-obtan sudah disiapkan cukup, bahan habis pakai yang dibutuhkan juga, persiapan segala macam itu sudah,” ujar Sudana.

Selain itu, rumah sakit juga bekerja sama dengan pecalang desa adat setempat untuk memastikan kelancaran pelayanan selama Hari Raya Nyepi. “Kami sudah berkoordinasi dengan pecalang agar pelayanan kesehatan tetap berjalan. Ada beberapa pasien yang dirawat inap, dan dokter jaga sudah siap. Kami juga tetap memohon izin karena pelayanan kesehatan kan tidak boleh berhenti,” pungkasnya. (Ivn/Red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button