
JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Sejumlah warga Yehembang dan warga Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, terutama yang merupakan pelanggan PDAM Tirta Amerta Jati, mengeluhkan pasokan air bersih mati total.
Kondisi tersebut sudah terjadi sejak hampir sebulan, diduga imbas dari bencana bandang pada Minggu 16 Oktober 2022 lalu yang menyebabkan kerusakan parah pada jaringan istalasi pipa milik PDAM.
Rusaknya jaringan pipa akibat diterjang bamjir bandang membuat distribusi air bersih dari PDAM ke sejumlah pelanggan menjadi putus total. Kondisi tersebut membuat ratusan KK di dua desa tersebut mengalami krisis air bersih.
Untuk mendapatkan air bersih, warga yang tidak memiliki sumur terpaksa memanfaat air dari saluran irigasi Subak dan pasokan air bersih dari PBDB dan Damkar Pemkab Jembrana.
“Kami kesusahan memproleh air bersih karena sudah sebulan PDAM mati total. Katanya pipa banyak rusak akibat banjir bandang,” ujar Edik, salah seorang warga Desa Yehembang, Minggu (13/11/2022)
Kondisi tersebut menurut Edik telah terjadi sejak sebulan lalu, tepatnya sehari setelah banjir bandang. Untuk memproleh air bersih, dirinya dan warga lainnya terpaksa memanfaatkan air dari saluran irigasi Subak dan bantuan dari Pemkab Jembrana termasuk meminta kepada warga yang memiliki sumur.
Sejumlah warga berharap, pihak PDAM segera bertindak memperbaiki jaringan pipa agar pasokan air ke sejumlah warga pelanggan kembali normal. Warga melihat belum ada upaya dari pihak PDAM Jembrana untuk mengatasi persoalan tersebut.
Terkait hal tersebut, Direktur PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana belum bisa dikonfirmasi.
Sementara Kalaksa BPBD Jembrana Agus Artana Putra sebelumnya membenarkan untuk mengatasi krisis air bersih di dua desa tersebut Damkar Jembrana telah berulangkali menyuplai air bersih ke rumah-rumah warga.(ded)