Pidato Politik Bang-Ipat di KPU Jembrana Minta Tajen di Bawah Dihentikan
JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Ada yang menarik dan mencengangkan terjadi saat KPU Kabupaten Jembrana melakukan pengundian nomer urut pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Jembrana, Senin 23 September 2024.
Usai pengundian nomer urut, pasangan calon I Made Kembang Hartawan dan Gede Ngurah Patriana Krisna (Bang-Ipat), berkesempatan memberikan pidato politiknya di podium yang disiapkan oleh pihak KPU Jembrana.
Ada yang menarik dari pidato politik Kembang Hartawan saat itu, dia meminta tajen di bawah dihentikan dengan alasan kasihan ayamnya. Sontak saja potongan video Kembang Hartawan meminta tajen dihentikan beredar luas di media sosial dan menuai komentar beragam dari para netizen.
Menariknya lagi, dengan beredarnya rekaman video pernyataan Kembang Hartawan yang meminta tajen dihentikan, aparat kepolisian langsung bertindak dengan menghentikan tajen yang ada di wilayah Jembrana.
“Tajen dibubarkan dan dilarang untuk buka, itu gara-gara pidato Kembang yang minta tajen dihentikan. Maunya dia apa tu, ini jelas bebotoh tajen tidak akan pilih dia di Pilkada. Ingat bebotoh tajen di Jembrana jumlahnya ribuan,” ujar salah satu bebotoh tajen dari Yehembang, Senin (23/9/2024) sore.
Sementara sejumlah bebotoh tajen lainnya juga menyayangkan pidato Kembang Hartawan di KPU Jembrana yang meminta tajen dihentikan dengan alasan kasihan ayamnya. Mengingat tajen di Jembrana atau di Bali telah mendarah daging dan sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dihilangkan.
Terkait hal tersebut calon Bupati Jembrana dari PDI Perjuangan Made Kembang Hartawan belum bisa dikonfirmasi. Dicoba menghubungi melalui WhatsApp dalam keadaan atif namun hingga berita ini dirilis tidak direspon.
Sementara itu Ketua PKU Kabupaten Jembrana I Ketut Adi Sanjaya dikonfirmasi terkait pidato politik Kembang Hartawan usai pengundian nomer urut yang meminta tajen di bawah dihentikan, mengaku tidak begitu memperhatikan materi pidato politik yang bersangkutan karena saat itu dirinya ada tugas lain di bagian belakang ruangan.
“Maaf saya tidak mendengarkan secara jelas pidato dari Kembang Hartawan karena saat itu saya lagi mengerjakan admistrasi lainnya di bagian belakang. Coba nanti saya cek rekamannya,” tutup Adi Sanjaya.(ded)