Berita

Pecalang Diminta Dilibatkan dalam Pengamanan KTT AIS di Bali

DENPASAR, jarrakposbali.com ! Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic And Island State (KTT AIS) atau Forum Negara Kepulauan dan Pulau Kecil Tahun 2023 yang akan di laksanakan di kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali, menjadi perhatian banyak pihak.

Polri telah menyatakan kesiapannya untuk pengamanan kegiatan tersebut dengan menyiapkan sejumlah personil untuk dilibatkan dalam pengamanan, baik pengamanan secara terbuka maupun tertutup. Aparat TNI juda dilibatkan dalam pengamanan kegiatan ini, bersinergi dengan Polri.

Namun demikian, pasukan adat yakni Pecalang sebagai kearifan lokal Bali hendaknya dilibatkan dalam pengamanan kegiatan KTT AIS ini. Pengamanan Pecalang bisa dilakukan pada titik lokasi kegiatan maupun lintasan para delegasi peserta KTT AIS.

Hal tersebut disampaikan oleh tokoh wanita penggiat sosial dan penggiat pariwisata Neng Evi Syamsiah di temui usai menghadiri upacara pengabenan di Banjar Tegalkuning, Bongkasa, Badung, Selasa (10/9/2023) sore.

Lanjut Neng Evi Syamsiah, Pecalang perlu dilibatkan dalam pengamanan KTT AIS ini adalah untuk pendekatan estitika kultur Bali yang merupakan pengamanan berbasis adat.

“Dengan demikian, ini bisa membuat Bali semakin menarik di dunia internasional dan dikenal sebagai daerah yang aman, berbudaya dan memiliki pasukan pengamanan yang estetika, mengenakan pakaian adat yang rapi,” ujar Neng Evi yang maju menjadi calon anggota DPR RI dari partai Demokrat dapil Bali.

Menurut istri mantan anggota Komisi III DPR RI ini, pengaman melibatkan Pecalang adalah pengamanan yang pendekatannya berbasis adat. Maksud Neng Evi, Pecalang dikedepankan lebih pada pengamanan kesopanan dan etika.

“Karena itulah Pecalang wajib dilibatkan dalam pengamanan KTT AIS. Ini menyangkut kultur dan kearifan lokal Bali,” pungkasnya.(ded)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button