Pura Agung Mpu Kuturan jadi Praktik Pusat Keagamaan Mahasiswa di Bali Utara

SINGARAJA,JARRAKPOSBALI.com | Pembangunan Pura Agung Mpu Kuturan di areal Kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja menjadi praktik pusat keagamaan dan spritual di kalangan sivitas kampus. Pura tersebut tidak semata menjadi ruang ritual namun juga ruang edukasi keagamaan yang bernafaskan spirit Mpu Kuturan di Bali Utara
Keberadaan Pura Agung Mpu Kuturan ditandai dengan Rsi Gana dan Mlaspas Pura tersebut pada Sabtu, 18 Desember 2021, yang juga bertepatan dengan Purnama Sasih Kapitu.
Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. Gede Suwindia, S.Ag., M.A mengatakan, “pembangunan tahap pertama Lab Praktik Keagamaan ini sudah tuntas dilakukan sesuai dengan kontrak kerja. Rencananya, tahun 2022 mendatang akan dilaksanakan pembangunan tahap kedua berupa paket pengerjaan pengukiran bangunan parahyangan”, ujarnya.
“Setelah tuntas dibangun, kami melaksanakan upacara Melaspas Alit Parahyangan Pura Agung Mpu Kuturan, agar bisa dilaksanakan aktifitas ritual bagi seluruh sivitas akademika Mpu Kuturan”, jelasnya.
Dikatakan Suwindia, secara struktur bangunan Pura Agung Mpu Kuturan ini mengadopsi gaya ukiran khas Bali Utara. Termasuk penggunaan Paras Abasan yang juga berasal dari Desa Sangsit, Kecamatan Sawan.
“Kami bertekad melestarikan Budaya Bali Utara dengan ukiran khas Buleleng yang diejawantahkan ke dalam bentuk parahyangan di Mpu Kuturan Singaraja. Semoga bisa menjadi sumber inspirasi dalam konsep ukiran khas Bali Utara itu”, ungkapnya.
Pengrajeg Karya Melaspas Alit, Ida Bagus Wika Krishna, S.Ag., M.Si mengatakan, “keberadaan Pura Agung Mpu Kuturan akan menjadi pusat keagamaan spiritualistas bagi seluruh sivitas akademika Mpu Kuturan Singaraja”, ujarnya.
Ritual melaspas alit sebut Gus Wika sudah diawali dengan upacara nuur tirta ke sejumlah pura. Seperti Pura Silayukti Karangasem, Pura Samuan Tiga Gianyar dan Pura Kahyangan Tiga di wilayah Banyuning beberapa waktu lalu. Puncaknya pada Purnama Kapitu dilaksanakan prosesi mecaru Rsi Gana dan Melaspas Alit.
Ditambahkan, “Upacara mecaru Rsi Gana dan Melaspas alit tujuannya menyucikan areal STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Dalam waktu bersamaan juga dilaksanakan Upacara Upanayana atau pawintenan yang dilaksnakan kepada sekitar 400 orang mahasiswa baru yang berasal dari 11 prodi”, jelasnya.
Di sisi lain, “Ketua Panitia Upanayana, Ida Bagus Gede Paramita, M.Si menyebutkan, “Upanayana bertujuan untuk proses penyucian bagi mashasiswa baru sebelum menuntut ilmu. Acaranya memang dilaksanakan di awal tahun ajaran. Namun, karena kondisi pandemi, maka kegiatan ini baru dilaksanakan pada akhir tahun 2021. Kami sudah memohon ijin pada intastansi berwenang untuk menyelenggarakan acara ini dan menaati protokol kesehatan. Kami sudah membagi mahasiswa dengan beberapa sesi sehingga bisa mengantisipasi kerumunan”, singkatnya. /je



